BRMP Tanaman Pangan Perkuat Pendampingan dan Pengawalan LTT di Sumatera Utara
Komitmen Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman Pangan (BRMP Tanaman Pangan) terhadap pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT) tidak perlu diragukan lagi. Untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai rencana, Kepala BRMP Tanaman Pangan, Dr. Haris Syahbuddin, DEA, selaku penanggung jawab provinsi, bersama Kolonel TNI Tri Bharata selaku Koordinator Lapangan TNI, serta Kepala BRMP Sumatera Utara, Dr. Siti Maryam Harahap, melakukan pendampingan dan pengawalan intensif terhadap realisasi LTT di berbagai kabupaten/kota setiap pekan.
Kegiatan pengawalan dilaksanakan secara berjenjang dan terkoordinasi dari tingkat kabupaten hingga desa, melalui kunjungan ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP). Tidak hanya memberikan arahan dan strategi percepatan tanam, Tim Swasembada Pangan juga mendengarkan langsung berbagai kendala serta masukan dari garda terdepan ketahanan pangan nasional, yaitu para petani dan penyuluh pertanian.
Koordinasi dan Sinkronisasi di Lapangan
Pada pekan pertama November 2025, pengawalan dimulai dengan koordinasi bersama Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara guna menyamakan persepsi dan strategi di tingkat provinsi. Keesokan harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pertemuan bersama para penyuluh pertanian di Kabupaten Langkat, yang dihadiri sekitar 120 orang penyuluh dan koordinator BPP se-Kabupaten Langkat. Diskusi difokuskan pada sinkronisasi data serta strategi percepatan tanam di wilayah tersebut.
Kegiatan berlanjut ke Rayon 6, yang meliputi Kota Pematang Siantar, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Toba. Koordinasi dilaksanakan di IP2MP Gurgur, Kabupaten Toba, dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Toba yang memberikan arahan mengenai pentingnya penguatan sektor tanaman pangan di wilayahnya.
Perjalanan tim kemudian berlanjut sekitar enam jam ke arah barat menuju Kota Padang Sidempuan, untuk membahas strategi pencapaian LTT bulan November 2025. Pertemuan tersebut melibatkan para pemangku kepentingan dari Rayon 1, yang mencakup Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Padang Lawas Utara.
Identifikasi Kendala dan Inovasi Lapangan
Dalam kesempatan tersebut, para petani menyampaikan sejumlah kendala di lapangan, antara lain kerusakan jaringan irigasi, curah hujan yang belum merata, keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta harga gabah yang fluktuatif saat panen. Para penyuluh penyuluh diperkenalkan dengan aplikasi SISCROP, yang berfungsi memantau potensi pertambahan luas tanam secara real time.
Menariknya, di akhir pertemuan para penyuluh menyampaikan harapan agar subsidi kuota data 8 GB dari Kementerian Pertanian dapat ditingkatkan, karena dinilai belum mencukupi kebutuhan pelaporan lapangan melalui aplikasi digital.
Capaian dan Komitmen Bersama
Pendampingan dan langkah strategis yang dilakukan BRMP Tanaman Pangan menunjukkan hasil positif. Hingga Oktober 2025, capaian LTT Provinsi Sumatera Utara sebesar 72.432,7 ha, atau 87,33% dari target nasional (82.942,44 ha), 103% dari target kesanggupan daerah, dan 104% dibanding capaian pada bulan yang sama tahun 2024. Capaian tersebut masuk dalam kategori “hijau”, yang menunjukkan kinerja sangat baik dan perlu dipertahankan.
Melalui hasil koordinasi pekan ini, target LTT bulan November 2025 ditetapkan sebesar 82.261,1 ha, meningkat 5.811,4 ha dari target kesanggupan sebelumnya (76.449,7 ha). Peningkatan ini menjadi bukti nyata komitmen bersama antara BRMP Tanaman Pangan, pemerintah daerah, penyuluh, dan petani dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
Langkah Lanjutan
Sebagai tindak lanjut dari pendampingan ini, akan dilakukan pembahasan lintas sektor yang lebih intensif antara BRMP Tanaman Pangan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Kementerian PUPR, Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian (LIP), serta dinas pertanian. Pembahasan tersebut diharapkan menghasilkan rencana perbaikan jaringan irigasi yang akan diusulkan secara resmi melalui aplikasi Sistem Informasi Pengusulan Irigasi (SIPURI). Langkah kolaboratif ini diharapkan mampu mempercepat penanganan permasalahan irigasi yang menjadi faktor krusial dalam peningkatan LTT di Sumatera Utara.